Standar Nasional Indonesi (SNI)


Standar Nasional Indonesia

Berikut ini adalah Standar-Standar yang digunakan sebagai dasar teknik reakayasa, Standarisasi Material, Pembebanan untuk mendesain rekayasa struktur, Standar Pendetailan untuk mendesain rekayasa struktur, dan Standar-Standar lainnya yang berlaku dan menjadi rujukan teknik rekayasa di Indonesia. Teman-teman bisa mendownload file tersebut dalam bentuk .rar file extrac yang sudah di kelompokan berdasarkan kategori, dan di bawah nya terdapat rincian SNI,jadi sebelum mendownload temen-temen bisa cek terlebih dahulu SNI mana yang di perlukan.

BETON
- SNI 0129-2004 Semen portland putih
- SNI 1972-2008 Cara uji slump beton
- SNI 1973-2008 Cara uji berat isi, volume produksi campuran dan kadar udara beton
- SNI 2049-2004 Semen portland
- SNI 2417-2008 Cara Uji Keausan Agregat Dengan Mesin Abrasi Los Angeles
- SNI 2458-2008 Tata cara pengambilan contoh uji beton segar
- SNI 2492-2002 Metode pengambilan dan pengujian beton inti
- SNI 2493-2011 Tata cara pembuatan dan perawatan benda uji beton di laboratorium
- SNI 2496-2008 Spesifikasi bahan tambahan pembentuk gelembung udara untuk beton
- SNI 2834-2000 Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal
- SNI 2915-2002 Spesifikasi beton tanah sulfat
- SNI 3402-2008 Cara uji berat isi beton ringan struktural
- SNI 3419-2008 Cara uji abrasi beton di lab
- SNI 3758-2004 Semen masonry
- SNI 4156-2008 Cara uji bliding pada beton segar
- SNI 4430-1997 Metode pengujian elemen struktur beton dengan HAMMER TEST
- SNI 4810-2013 Tata cara pembuatan dan perawatan spesimen uji beton di lapangan
- SNI 4814-1998 Spesifikasi Bahan Penutup Sambungan Beton Tipe Elastis Tuang Panas
- SNI 4817-2008 Spesifikasi lembaran bahan penutup untuk perawatan beton
- SNI 6369-2008 Tata cara pembuatan kaping untuk benda uji silinder beton
- SNI 6429-2000 Metode pengujian kuat tekan beton silinder dengan cetakan silinder di dalam tempat cetakan
- SNI 6814-2002 Tata cara pelaksanaan sambungan mekanis untuk tulangan beton
- SNI 7064-2004 Semen Portland Komposit

BAJA
- SNI 0329-2005 Baja profil I-beam canai panas
- SNI 0601-2006 Baja lembaran pelat dan gulungan canai panas
- SNI 2052-2002 Baja tulangan beton
- SNI 3567-2006 Baja lembaran dan gulungan canai dingin

PEMBEBANAN
- Peraturan Pembebanan Indonesia (PBI) 1983
- Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung (PPPURG) 1987
- SNI 1727-2013 Beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan struktur lain

GEMPA
- SNI 1726-2002 Standar perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung
- SNI 1726-2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non gedung
- Pedoman SNI 1726-201x

JEMBATAN
- Perencanaan dan pelaksanaan konstruksi jembatan gantung untuk pejalan kaki
- Rancangan 3 Penyambungan Tiang Pancang Beton Pracetak Untuk Fondasi Jembatan
- RSNI T 12-2004 Perencanaan Struktur Beton untuk Jembatan
- RSNI T-02-2005 Standar pembebanan untuk jembatan
- RSNI T-03-2005 perencanaan struktur baja untuk jembatan
- SNI 2451-2008 Spesifikasi pilar dan kepala jembatan sederhana bentang 5 m sampai dengan 25 mm  dengan pondasi tiang pancang
- SNI 2833-2008 Standar perencanaan tahan gempa untuk jembatan
- SNI 6747-2002 Tata cara perencanaan teknis pondasi tiang untuk jembatan
- Surat Edaran Mentri PU 07SEM2015 Pedoman Persyaratan Umum Perencanaan jembatan

KAYU
- RSNI PKKI NI 5 Tata cara perencanaan konstruksi kayu Indonesia
- SNI 03-2407-2002 Tata Cara Pengecatan Kayu Untuk Rumah Dan Gedung
- SNI 0675-1989 Spesifikasi ukuran kayu dan kusen
- SNI 7973-2013 - Spesifikasi desain untuk konstruksi kayu
- SNI xxxx-2000 Tata cara perencanaan struktur kayu untuk bangunan gedung

GEOTEKNIK
- SNI 1742-1989 Metode pengujian kepadatan ringan untuk tanah
- SNI 1742-2008 Metode pengujian kepadatan ringan untuk tanah
- SNI 1744-1989 Metode pengujian CBR laboratorium
- SNI 2827-2008 Cara Uji Penetrasi Lapangan Dengan Alat Sondir

PENGUJIAN
- SNI 0408-1989 Cara uji tarik logam
- SNI 1741-2008 Cara uji ketahanan api komponen struktur bangunan
- SNI 6825-2002 Metode pengujian kekuatan tekan mortar semen Portland untuk pekerjaan sipil

MEKANIAL ELEKTRIKAL
- SNI 0004-2008 Tata Cara Commissioning Instalasi Pengolahan Air
- SNI 0084-2002 Pipa PVC untuk saluran air minum
- SNI 0225-2000 Persyaratan umum instalasi listrik
- SNI 1736-2000 Tata cara perencanaan system proteksi pasif untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung
- SNI 1740-2008 Cara uji bakar bahan bangunan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bahaya bangunan rumah dan gedung
- SNI 1745-2000 Tata cara perencanaan dan pemasangan system pipa tegak dan slang untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung
- SNI 2547-2008 Spesifikasi meter air
- SNI 2549-1991 Metode pengujian kekuatan pipa PVC untuk air minum terhadap tekanan hidrostatik
- SNI 2553-1991 Metode pengujian perubahan panjang pipa PVC untuk air minum dengan uji tungku-
- SNI 2555-1991 Metode pengujian kadar PVC pada pipa PVC untuk air minum dengan THF
- SNI 6481-2000 Sistem plumbing
- SNI 6570-2001 Instalasi pompa yang dipasang tetap untuk proteksi kebakaran
- SNI 6571-2001 Sistem pengendalian asap kebakaran pada bangunan gedung
- SNI 6572-2001 Tata cara perancangan system ventilasi dan pengkondisian udara pada bangunan gedung
- SNI 6575-2001 Tata cara perancangan system pencahayaan buatan pada bangunan gedung
- SNI 6959.1-2003 Perlengkapan Kendali Lampu Bagian 1 Persyaratan Umum Dan Keselamatan
- SNI 6959.2.3-2003 Perlengkapan Kendali Lampu Bagian 2-3 Persyaratan Khusus Ballas Elektronik Disuplai a.b. Untuk Lampu Fluoresen
- SNI 7040-2004 Kriteria penempatan pemancar sinyal ke segala arah berfrekuensi amat tinggi
- SNI 7062-2004 Pengukuran intensitas penerangan di tempat kerja
- SNI 70141-2004 Proteksi bangunan terhadap petir
- SNI DT-91-0005-2007 Spesifikasi unit paket instalasi pengolahan air

ANALISA HARGA SATUAN
- RSNI T-15-2002 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pipa Dan Saniter
- SNI 03-2835-2002 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah
- SNI 03-2836-2002 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi
- SNI 03-6897-2002 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pasangan dinding
- SNI 2837-2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
- SNI 7394-2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
- sni-2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan
- sni-dt-91-0009-2007-tata-cara-perhitungan-harga-satuan-pekerjaan-dinding
- sni-dt-91-0010-2007-tata-cara-perhitungan-harga-satuan-pekerjaan-plesteran
- sni-dt-91-0011-2007-tata-cara-perhitungan-harga-satuan-pekerjaan-kayu
- sni-dt-91-0012-2007-tata-cara-perhitungan-harga-satuan-pekerjaan-penutup-lantai-dan-dinding
- sni-dt-91-0013-2007-tata-cara-perhitungan-harga-satuan-pekerjaan-langit-langit
- sni-dt-91-0014-2007-tata-cara-perhitungan-harga-satuan-pekerjaan-besi-dan-aluminium

PENGADAAN
- Keppres 42 - 2002 - Pelaksanaan APBN
- Permen No 45 Tahun 2007 - Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara
- Perpres No 73 Tahun 2011 - Pembangunan Bangunan Gedung Negara
- PP No 6 Tahun 2006 - Tentang Pengelolaan Barang Milik Negara
- PP No 36 Tahun 2005 - Tentang Bangunan Gedung

BANDAR UDARA
- SNI 7051-2004 Pemberian tanda dan pemasangan lampu halangan di sekitar bandar udara
- SNI 7095-2005 Marka dan rambu pada daerah pergerakan pesawat udara di bandar udara

PERUMAHAN DAN BANGUNAN UMUM
- SNI 03-1735-2000 Tata Cara Perencanaan Akses Bangunan Dan Akses Lingkungan
- SNI 1733-2004 Tata cara perencanaan lingkungan perumahan
- SNI 2399-2002 Tata cara perencanaan bangunan MCK umum
-SNI 6967-2003 Persyaratan umum system jaringan dan geometric jalan perumahan

STRUKTUR BAJA UNTUK GEDUNG
- SNI 1729-2002 Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung
- SNI 1729-2015 Spesifikasi Untuk Bangunan Gedung Baja Struktural

STRUKTUR BETON UNTUK GEDUNG
- Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI) 1971
- SNI 2847-2002 Tata Cara Perhitungan Struktur Bbeton Untuk Bangunan Gedung
- SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
- SNI 8140-2016 - Peraturan Beton Struktural Untuk Rumah Tinggal

LAIN-LAIN
- SNI 0047-2005 Kaca lembaran
- SNI 0096-2007 Genteng Beton
- SNI 0663-1995 Jaringan kawat baja las untuk tulangan beton
- SNI 0954-2005 Baja tulangan beton dalam bentuk gulungan
- SNI 1746-2000 Tata cara perencanaan dan pemasangan sarana jalan keluar untuk penyelamatan terhadap bahaya kebakaran pada bangunan gedung
- SNI 2053-2006 Baja lembaran lapis seng
- SNI 2442-1991 Spesifikasi kereb beton untuk jalan
- SNI 2830-2008 menghitung muka air
- SNI 3417-2008 Tata cara penentuan posisi titik perum menggunakan alat sipat ruang
- SNI 6882-2002 Spesifikasi mortar untuk pekerjaan pasangan
- SNI 7237-2006 Bentuk baku konstruksi jarring tiga lapis (trammel net)
- SNI 13006-2010 Ubin keramik klasifikasi karakteristik dan penandaan
Share:

Perencanaan Struktur Gedung Menggunakan Etabs Ver. 9.2 Sesuai SNI (Part 1 - Pengenalan Dasar Program Etabs)

Sumber : Deisyna Group

      Dunia teknik saat ini sangat di manjakan seiring banyaknya inovasi yang semakin maju dari berbagai segi, baik perkembangan elemen struktur maupun arsitektur nya, Dahulu seorang engineer memerlukan banyak waktu untuk mengitung dan mendesain sebuah elemen struktur, saat ini segalanya di permudah dengan banyaknya software yang memiliki fungsi dan kegunaan masing-masing yang tentunya mempermudah, juga mempersingkat waktu seorang engineer dalam mendesain dan merencanakan, baik bangunan-bangunan sederhana sampai gedung berskala besar dengan tingkat kerumitan yang tinggi. Namun demikian, untuk menggunakan program dengan benar diperlukan pemahaman yang cukup mengenai latar belakang teori yang digunakan, memahami setiap option yang tersedia termasuk pemasukan data yang tepat dan mengetahui sejauh mana solusi yang dihasilkan masih dapat diterima. 
 Program ETABS merupakan program analisis struktur yang dikembangkan oleh perusahaan software Computers and Structures, Incorporated (CSI) yang berlokasi di Barkeley, California, Amerika Serikat. Berawal dari penelitian dan pengembangan riset oleh Dr. Edward L. Wilson pada tahun 1970 di University of California, Barkeley, Amerika Serikat, maka pada tahun 1975 didirikan perusahaan CSI oleh Ashraf Habibullah. Selain program analisis struktur ETABS ada beberapa program yang dikembangkan oleh CSI diantaranya program SAP dan program SAFE. Program SAP sendiri adalah program pertama kali yang dikembangkan oleh perusahaan CSI. Program SAP, ETABS dan SAFE sudah dipakai dan diaplikasikan (teruji) di lapangan oleh konstruktor-konstruktor di lebih dari 100 negara di dunia. Secara spesifik ada kelebihan masing-masing dari ketiga program tersebut, program SAP secara khusus digunakan secara spesialis untuk analisis struktur seperti jembatan, bendungan, stadion/gelanggang, struktur untuk industri dan bangunan-bangunan industri. Program ETABS digunakan secara spesialis untuk analisis struktur high rise building seperti bangunan perkantoran, apartemen, rumah sakit, dll. Untuk program SAFE sendiri secara spesialis digunakan untuk menganilisis struktur lantai beton dan fondasi beton dengan efisiensi yang tepat dan kekuatan yang maksimal. 
   Program ETABS secara khusus difungsikan untuk menganalisis lima perencanaan struktur, yaitu analisis frame baja, analisis frame beton, analisis balok komposit, analisis baja rangka batang, analisis dinding geser. Penggunaan program ini untuk menganalisis struktur, terutama untuk bangunan tinggi sangat tepat bagi perencana struktur karena ketepatan dari output yang dihasilkan dan efektif waktu dalam menganalisisnya. Program ETABS sendiri telah teruji aplikasinya di lapangan. Di Indonesia sendiri, konsultan-konsultan perencana struktur ternama telah menggunakan program ini untuk analisis struktur dan banyak gedung yang telah dibangun dari hasil perencanaan tersebut. 

Menu Dan Fungsi Menu Pada Program Etabs

⇒Menu File 

1 ‘New Model’ digunakan untuk membuat model ETABS baru. Ada beberapa menu pilihan yang ada di menu ‘New Model’,yaitu :
a. ‘Choose.edb’ digunakan untuk membuka file yang sudah di buat sebelumnya.
b. ‘Default.edb’ digunakan untuk membuka dan memodifikasi default dari program ETABS dalam ekstensi ‘.EDB.
c. ‘No’ perintah ini berarti tidak memilih tetapi akan muncul menu yang sama dengan perintah ‘default.edb
2 ‘Print Tabel’ digunakan untuk mencetak dan menyimpan data yang sudah dianalisis. Dalam menu Print Tabel ada beberapa menu pilihan yang dapat digunakan untuk menyimpan data, yaitu :
a. ‘Input’ digunakan untuk menyimpan input sesuai pilihan yang disediakan dalam bentuk teks. Ekstensi file yang dihasilkan adalah ‘.TXT.

b. ‘Analysis Output’ digunakan untuk menyimpan output hasil analisis data sesuai pilihan yang disediakan dalam bentuk teks. Ekstensi file yang dihasilkan adalah ‘.TXT.
c. ‘Summary Report’ digunakan untuk menyimpan ringkasan analisis yang telah dikerjakan (hasil analisis).
d. ‘Steel Frame Design’ digunakan untuk menyimpan hasil analisis desain model frame baja dalam ekstensi ‘.TXT.
e. ‘Concrete Frame Design’ digunakan untuk menyimpan hasil analisis desain model frame beton dalam ekstensi ‘.TXT.

⇒Menu Edit 

1. ‘Edit Grid Data’ digunakan untk memperbaiki/menambah grid (garis bantu) dalam arah X dan Y
2. ‘Edit Story Data’ digunakan untuk memperbaiki/menambah/menghapus (mengedit) grid.
a. ‘Edit Story’ digunakan untuk memperbaiki (mengedit) grid dalam arah Z (gravitasi)
b. ‘Insert Story’ digunakan untuk menambahkan jumlah grid dalam arah Z.
c. ‘Delete Story’ digunakan untuk menghapus/menghilangkan grid yang telah dibuat.

⇒Menu View 

 1. ‘Set 3D View’ digunakan untuk mengatur tampilan model pada window yang diaktifkan dalam pandangan 3 dimensi.
2. ‘Set Plan View’ digunakan untuk mengatur tampilan denah/tingkat (gambar denah) dari model pada window yang diaktifkan dalam pandangan 2 dimensi.
3. ‘Set Elevation View’ digunakan untuk mengatur tampilan tampak (gambar potongan) dari model pada window yang diaktifkan dalam pandangan 2 dimensi.
4. ‘Set Building View Option’ digunakan untuk menyetting tampilan yang akan dikeluarkan/dilihat sesuai pilihan yang disediakan.
5. ‘Change Axes Location’ digunakan untuk mengubah/menggeser koordinat dasar/benchmark (X,Y,Z) ke posisi yang direncanakan.

⇒Menu Define

1. ‘Material Properties’ digunakan untuk memasukkan jenis material (baja, beton, atau material struktur lainnya) yang akan dipakai dalam perancangan termasuk data mengenai sifat mekanik bahan yang akan digunakan tersebut.
2. ‘Frame Sections’ digunakan untuk berbagai fungsi, yaitu : mengimpor potongan penampang/profil dari database yang tersedia, membuat potongan penampang/profil beserta pendimensiannya, memeriksa kembali atau memodifikasi potongan penampang /profil, atau menghapus potongan penampang/profil yang ada.
3. ‘Wall/Slab/Deck Sections’ digunakan untuk berbagai fungsi, yaitu : membuat deck, lantai dan dinding, memodifikasi atau memeriksa kembali property yang sudah ada dan menghapus property yang sudah ada.
4. ‘Diaphragms’ digunakan untuk membuat, memodifikasi dan menghapus diafragma yang direncanakan.
5. ‘Respone Spectrum Functions’ digunakan untuk beberapa fungsi, yaitu : mengakses fungsi respons spectrum sesuai peraturan, serta membuat, memodifikasi atau menghapus fungsi reaksi dari text file yang ada. Perintah ini digunakan untuk menganalisis struktur secara dinamik.
6. ‘Time History Functions’ digunakan untuk menentukan, membuat dan memodifikasi fungsi time history yang akan digunakan untuk analisis dinamik.
7. ‘Static Load Cases’ digunakan untuk menentukan jenis pembebanan yang akan bekerja pada struktur yang direncanakan.
8. ‘Respone’ digunakan untuk menentukan tipe respons spektrum yang akan digunakan sesuai dengan input data yang telah dibuat dengan perintah ‘Response Spectrum Functions
9. ‘Time History Cases’ digunakan untuk menentukan tipe riwayat waktu gempa (time history) yang akan digunakan sesuai dengan input data yang telah dibuat dengan perintah ‘Time Histor Functions
10. ‘Load Combinations’ digunakan untuk membuat tipe kombinasi pembebanan yang direncanakan.
11. ‘Mass Source’ digunakan untuk menentukan dan memodifikasi massa yang akan direncanakan pada model.

⇒Menu Draw 

1. ‘Select Object’ digunakan untuk memilih objek yang diinginkan
2. ‘Reshape Object’ digunakan untuk mengubah atau memindah objek yang diinginkan.
3. ‘Draw Line Objects’ digunakan untuk berbagai fungsi, yaitu :
a. ‘Draw Lines’ digunakan untuk menggambar frame yang direncanakan, caranya yaitu menghidupkan perintah ‘draw lines’, lalu klik kiri mouse pada joint awal yang dinginkan lalu lepaskan klik. Setelah itu gerakkan mouse ke joint, lalu klik kiri, dan seterusnya sampai pada joint terakhir klik kiri, lalu klik kanan untuk mengakhiri.
b. ‘Create Lines in Region or at Clicks’ digunakan juga untuk membuat frame yang direncanakan, caranya yaitu dengan menghidupkan perintah ‘Create Lines in Region or at Clicks’ lalu klik kiri mouse pada grid yang telah dibuat.
4. ‘Draw Area Objects’ digunakan untuk menggambar bidang/area. Ada beberapa menu untuk penggambaran bidang, yaitu :
a. ‘Draw Areas’ digunakan untuk menggambar semua bentuk bidang/area (persegi panjang, bujur sangkar, segitiga, lingkaran, atau polygon tak beraturan lainnya).
b. ‘Draw Rectangular Areas’ digunakan untuk menggambar bidang berbentuk bujur sangkar atau empat persegi panjang. Sebelum melakukan perintah di atas, tampilan window harus dalam dua dimensi, bisa dalam ‘Plan View’ (gambar denah) atau ‘Elevation View’ (gambar potongan).
c. ‘Creates Areas at Click’ digunakan juga untuk membuat bidang/area. Caranya yaitu dengan klik kiri pada mouse pada bidang yang telah dibuat gridnya. Sebelum melakukan perintah di atas, tampilan window harus dalam dua dimensi.
5. ‘Snap To’ untuk menggambar/mengedit objek dengan tepat dan cepat
a. ‘Grid Intersection and Points’ digunakan untuk mengedit pertemuan titik dan grid padea system koordinat yang sama atau system grid yang sama.
b. ‘Intersections’ digunakan untuk mengedit pertemuan antara garis dengan garis lainnya, dan antara ujung/tepi yang satu dengan ujung/tepi lainnya.

⇒Menu Select 

1. ‘at Pointer/in Window’ digunakan untuk memilih objek dengan pointer. Sebelum perintah ini dihidupkan window yang dipilih harus diaktifkan dahulu.
2. ‘Intersecting Line’ digunakan untuk memilih objek dengan cara menarik garis (menggunakan mouse) pada objek tersebut.
3. ‘by Frame Sections’ digunakan untuk memilih objek yang berbentuk frame saja (penampang/profil).
4. ‘by Wall/Slab/Deck Sections’ digunakan untuk memilih objek yang berbentuk bidang/area (dinding, lantai, dan deck).
5. ‘All’ digunakan untuk memilih semua objek yang telah dibuat.
6. ‘Deselect’ digunakan mengembalikan objek dari perintah ‘select’ (memilih objek) ke posisi tidak memilih. Perintah tidak memilih dapat digunakan sesuai pilihan yang diinginkan (bisa tidak memilih semua objek atau juga tidak memilih objek tertentu).
7. ‘Get Previous Selection’ digunakan untuk mengembalikan atau mengulang objek yang telah dipilih namun telah diedit dengan perintah ‘deselect’ atau ‘clear selection’.
8. ‘Clear Selection’ digunakan untuk mengembalikan objek dari perintah ‘select’ (memilih objek) ke posisi tidak memilih sama sekali.

⇒Menu Assign 

1. ‘Joint/Point’ digunakan untuk mengedit titik objek atau titik pertemuan (joint).
a. ‘Diaphragms’ digunakan untuk menentukan tipe diafragma yang telah dibuat sebelumnya.
b. ‘Restraints (Supports)’ digunakan untuk menentukan derajat kebebasan pada objek yang dipilih (titik, rol, sendi atau jepit)
2. ‘Frame/Line’ digunakan untuk mengedit frame atau garis.
a. ‘Frame Sections’ digunakan untuk menentukan property potongan penampang/profil pada objek frame.
b. ‘Frame Output Stations’ digunakan untuk mengedit hasil output (tabel) yang akan dikeluarkan. Untuk melihat gaya, reaksi, momen, dan torsi yang pokok/utama saja.
c. ‘Local Axes’ digunakan untuk mengedit/mengubah arah koordinat sumbu lokal pada objek yang direncanakan.
3. ‘Shell/Area’ digunakan untuk mengedit dan memodifikasi objek yang berbentuk area/bidang.
a. ‘Wall/Slab/Deck Section’ digunakan untuk mengedit dinding, lantai dan dek.
b. ‘Diapragms’ digunakan untuk menentukan tipe diafragma yang telah ditetapkan sebelumnya.
c. ‘Local Axes’ digunakan untuk mengedit penempatan arah sumbu lokal pada objek bidang yang dipilih.
4. ‘Joint/Point Loads’ digunakan untuk mengedit pembebanan pada suatu joint atau pada suatu titik.
a. ‘Force’ digunakan untuk menentukan besar gaya atau momen pada suatu titik pertemuan (joint) atau pada suatu titik (point).
5. ‘Frame/Line Loads’ digunakan untuk mengedit pembebanan pada suatu frame.
 a. ‘Point’ digunakan untuk menentukan beban terpusat pada frame.
b. ‘Distributed’ digunakan untuk menentukan beban terbagi merata pada frame.
6. ‘Shell/Area Loads’ digunakan untuk mengedit pembebanan pada bidang (dinding, lantai atau dek)
a. ‘Uniform’ digunakan untuk menentukan beban terbagi merata pada bidang yang dipilih.

⇒Menu Analyze 

 1. ‘Set Analys Options’ digunakan untuk menyeting analisisyang akan digunakan pada model yang telah direncanakan.
2. ‘Check Model’ digunakan untuk mengecek kembali model yang telah dibuat sebelum ‘running analysis’ dijalankan.
3. ‘Run Analysis’ digunakan untuk menjalankan analisis pada model yang telah direncanakan.

⇒Menu Display 

1. ‘Show Underfomed Shape’ digunakan untuk menampilkan model pada bentuk yang beraturan. 2. ‘Show Loads’ digunakan untuk menampilkan nilai pembebanan.
a. ‘Joint/Point’ digunakan untuk menampilkan beban pada titik pertemuan (joint) atau pada titik (point).
b. ‘Frame/Line’ digunakan untuk menampilkan beban pada frame atau garis.
c. ‘Shell/Area’ digunakan untuk menampilkan beban pada bidang.
3. ‘Show Deformed Shape’ digunakan untuk menampilkan model dengan bentuk yang tidak beraturan.
4. ‘Show Mode Shape’ digunakan untuk menampilkan model sesuai mode yang dipilih.
5. ‘Show Member Forces/Stress Diagram
a. ‘Support/Spring Reactions’ digunakan untuk menampilkan gaya-gaya yang terjadi pada fondasi.
b. ‘Frame/Pier/Spandrel Forces’ digunakan untuk menampilkan gaya-gaya pada frame/pier/spandrel.
6. ‘Show Tables’ digunakan untuk menampilkan tabel sesuai output pilihan yang disediakan.

⇒Menu Design 

 1. ‘Steel Frame Design
a. ‘Select Design Combo’ digunakan untuk mengedit/mengaktifkan kombinasi pembebanan yang telah dibuat.
b. ‘Start Design/Check of Structure’ digunakan untuk memeriksa struktur yang telah dianalisis.
2. ‘Concrete Frame Design
a. ‘Select Design Combo’ digunakan untuk mengedit/mengaktifkan kombinasi pembebanan yang telah dibuat.
b. ‘Start Design/Check of Structure’ digunakan untuk memeriksa struktur yang telah dianalisis.

⇒Menu Option

1. ‘Preferences
a. ‘Steel Frame Design’ diguanakan untuk menyetting desain frame baja.
b. ‘Concrete Frame Design’ digunakan menyetting desain frame beton.
c. ‘Reinforcement Bar Sizes’ digunakan untuk menyetting/membuat desain tulangan beton.
d. ‘Live Load Reduction’ digunakan untuk menyetting koefisien reduksi beban hidup.
2. ‘Colors
a. ‘Display’ digunakan untuk menyeting warna-warna pada objek yang direncanakan (balok, kolom, lantai, dinding, background dan lainnya).
b. ‘Output’ digunakan untuk menyetting warna output yang akan ditampilkan.
3. ‘Window
a. ‘One’ digunakan untuk menampilkan model dalam satu tampilan window.
b. ‘Two Tiled Vertically’ digunakan untuk menampilkan model dalam dua tampilan window dalam arah vertikal.
4. ‘Lock Model’ digunakan untuk mengunci model atau membukanya kembali.

 Prinsip Dasar Pemodelan Struktur Pemodelan struktur adalah pembuatan data numerik (matematis) mewakili strktur real yang digunakan sebagai input data komputer. Macleod (1990) mengusulkan sebaiknya dalam pembuatan model struktur adalah :
1. Jangan terlalu rumit dari yang diperlukan. Jika dapat dibuat model yang simpel tetapi representatif, maka itu umumnya yang berguna.
2. Berkaitan hal di atas, dalam pemodelan kadang-kadang perlu beberapa tahapan model. Ada yang secara keseluruhan (makro model) dan lainnya pada bagian-bagian tertentu saja tetapi lebih detail (mikro model). Jangan berkeinginan membuat model secara keseluruhan dengan ketelitian yang sama untuk setiap detail.
3. Apakah modelnya simpel tapi masih representatif, maka perlu mengetahui perilaku struktur real. Faktor-faktor apa yang utama, atau sekunder yang dapat diabaikan. Tak ada jaminan bahwa banyak faktor maka hasilnya semakin baik (lower bound theorem).
4. Jangan langsung percaya pada hasil keluaran komputer, kecuali telah dilakukan validasi-validasi yang teliti dan ketat.
5. Meskipun sudah ada validasi-validasi yang ketat, jangan terlalu percaya dulu. Lihat asumsi-asumsi yang dipakai dalam pembuatan model analisis, apakah sudah logis dan mewakili kondisi struktur yang real.
Share:

Translate

Total Pageviews

Service

Nama

Email *

Pesan *